KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ANGIOSPERMAE DI KAWASAN TAMAN NASIONAL MATALAWA KABUPATEN SUMBA TIMUR
Abstract
The highest plant diversity in the tropical rainforest area in Matalawa National Park is the Angiospermae plant. There are still many people in Praingkareha Village who are not familiar with Angiospermae plants or closed seed plants. This study aims to describe the diversity index of Angiosperm plants found in the Laputi Forest block, Matalawa National Park. This research was limited to the Laputi Forest block, so it did not cover the entire forest in Praingkareha Village, Matalawa National Park, East Sumba Regency. This study used a double plot method with a purposive sampling technique. The results showed that there were 30 species of Angiosperms from 17 families with a total of 499 individuals. The diversity of Angiosperm plants in the Laputi Forest block of the Matalawa National Park area is moderate with (Ĥ)=2.90.
References
Azis, S.N., Wijayanto, N., & Wulandari, A.S. (2020). Analisis Pertumbuhan Tanaman Restorasi Di Taman Nasional Matalawa. Jurnal Silvikultur Tropika, 11 (3), 170 – 176.
Bengen, D.G. (2000). Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove (Pedoman Teknis). Pusat Kajian Sumbedaya Pesisir dan laut. IPB. Bogor.
Destaranti, N., Sulistyani, Sulistyani., & Yani, E. (2017). Struktur Dan Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Pinus Di Rph Kalirajut Dan Rph Baturraden Banyumas. Scripta Biologica, 4 (3), 155–160.
Fachrul, M.F. (2008). Metode Sampling Bioekologi. Yogyakarta: Bumi Aksara. 64.
Haryanto, S. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta : PalMall.
Indriyanto. (2017). Ekologi Hutan. Bandar Lampung : PT. Bumi Aksara.
Kadir A., Awang, S.A., Purwanto R.H., Poedjirahajoe E. (2012), Analisis kondisi ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19 (1), 1-11.
Kusmana, C. (1997). Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusumanegara, A.,Pribadi, Y.E., Jannah, M.A., Yuniar, N., Utomo, S,H., & Ngara Nduka, A, D. (2020). Menyikapi Rahasia Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Di Taman Nasional Matalawa Sumba-Nusa Tenggara Timur. Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Dan Laiwangi Wanggameti.
Laelawati, S. (2008). Keanekaragaman Hayati. Jakarta Timur: Nobel Edumedia
Lystyawati, L. (2018). Keanekaragaman Angiospermae di Telaga Warna Dieng dan Pengembangannya dalam Bentuk Booklet untuk Sumber Belajar Biologi (Skripsi tidak diterbitkan). FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. Retrieved from eprints.walisongo.ac.id. (Accessed 15/05/2020).
Laporan Statistik TN Matalawa. (2017). TN Matalawa, Sumba.
Milla,Y. S., Lalupanda, E. M., & Ina, A. T. (2021). Keanekaragaman Pteridophyta di kawasan Taman Nasional Matalawa di Pulau Sumba. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. 3(1): 18-27.
Nurlia & Wahyudin Abd. Karim. (2020). Analisis Vegetasi Tumbuhan Angiospermae di Desa Ranga – ranga Kecamatan Masama Kabupaten Banggai. Jurnal Pendidikan Biologi dan Terapan, 5(01), 71-80.
Nurnaningsih, Alam, S.A., & Golar. (2017). Pemanfaatan Hutan Produksi di Desa Malino Kecamatan Soyojaya Kabupaten Marawali Utara. Jurnal Forets Sains 14(2):114-120.
Saharjo, B. H. & Gago, C. (2011). Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera-Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika, 2 (01): 40-45.
Siadari, T. P., Hilmanto, R., & Hidayat, W. (2013). Potensi Kayu Rakyat Dan Strategi Pengembangannya (Studi Kasus) Di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 75–84.
Susantyo, J.M. (2011). Inventarisasi keanekaragaman Jenis Tumbuhan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Skripsi. Departemen Konservasi Sumber-daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. IPB.
Tudjuka., Elyakim. S., & Hamzari. (2015). Analisis Rencana Pengembangan Hutan Tanaman Di Wilayah KPHP Model Sintuwu Maroso Desa Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Warta Rimba, 1(7): 4-7.
Tjitrosoepomo, G. (1988). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Zulkarnain, Alimuddin, L. O., & Razak, A. (2015). Analisis Vegetasi Dan Visualisasi Profil Vegetasi Hutan Di Ekosistem Hutan Tahura Nipa-Nipa Di Kelurahan Mangga Dua Kota Kendari. Ecogreen, I(1), 43–54.
Bengen, D.G. (2000). Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove (Pedoman Teknis). Pusat Kajian Sumbedaya Pesisir dan laut. IPB. Bogor.
Destaranti, N., Sulistyani, Sulistyani., & Yani, E. (2017). Struktur Dan Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Pinus Di Rph Kalirajut Dan Rph Baturraden Banyumas. Scripta Biologica, 4 (3), 155–160.
Fachrul, M.F. (2008). Metode Sampling Bioekologi. Yogyakarta: Bumi Aksara. 64.
Haryanto, S. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta : PalMall.
Indriyanto. (2017). Ekologi Hutan. Bandar Lampung : PT. Bumi Aksara.
Kadir A., Awang, S.A., Purwanto R.H., Poedjirahajoe E. (2012), Analisis kondisi ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 19 (1), 1-11.
Kusmana, C. (1997). Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusumanegara, A.,Pribadi, Y.E., Jannah, M.A., Yuniar, N., Utomo, S,H., & Ngara Nduka, A, D. (2020). Menyikapi Rahasia Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Di Taman Nasional Matalawa Sumba-Nusa Tenggara Timur. Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Dan Laiwangi Wanggameti.
Laelawati, S. (2008). Keanekaragaman Hayati. Jakarta Timur: Nobel Edumedia
Lystyawati, L. (2018). Keanekaragaman Angiospermae di Telaga Warna Dieng dan Pengembangannya dalam Bentuk Booklet untuk Sumber Belajar Biologi (Skripsi tidak diterbitkan). FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. Retrieved from eprints.walisongo.ac.id. (Accessed 15/05/2020).
Laporan Statistik TN Matalawa. (2017). TN Matalawa, Sumba.
Milla,Y. S., Lalupanda, E. M., & Ina, A. T. (2021). Keanekaragaman Pteridophyta di kawasan Taman Nasional Matalawa di Pulau Sumba. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. 3(1): 18-27.
Nurlia & Wahyudin Abd. Karim. (2020). Analisis Vegetasi Tumbuhan Angiospermae di Desa Ranga – ranga Kecamatan Masama Kabupaten Banggai. Jurnal Pendidikan Biologi dan Terapan, 5(01), 71-80.
Nurnaningsih, Alam, S.A., & Golar. (2017). Pemanfaatan Hutan Produksi di Desa Malino Kecamatan Soyojaya Kabupaten Marawali Utara. Jurnal Forets Sains 14(2):114-120.
Saharjo, B. H. & Gago, C. (2011). Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera-Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika, 2 (01): 40-45.
Siadari, T. P., Hilmanto, R., & Hidayat, W. (2013). Potensi Kayu Rakyat Dan Strategi Pengembangannya (Studi Kasus) Di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 75–84.
Susantyo, J.M. (2011). Inventarisasi keanekaragaman Jenis Tumbuhan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Skripsi. Departemen Konservasi Sumber-daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. IPB.
Tudjuka., Elyakim. S., & Hamzari. (2015). Analisis Rencana Pengembangan Hutan Tanaman Di Wilayah KPHP Model Sintuwu Maroso Desa Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Warta Rimba, 1(7): 4-7.
Tjitrosoepomo, G. (1988). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Zulkarnain, Alimuddin, L. O., & Razak, A. (2015). Analisis Vegetasi Dan Visualisasi Profil Vegetasi Hutan Di Ekosistem Hutan Tahura Nipa-Nipa Di Kelurahan Mangga Dua Kota Kendari. Ecogreen, I(1), 43–54.
