KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PESISIR HOLTEKAMP KOTA JAYAPURA

Leonardo Elisa Aisoi

doi:10.31540/biosilampari.v2i1.620

Leonardo Elisa Aisoi Universitas Cenderawasih

DOI: https://doi.org/10.31540/biosilampari.v2i1.620

Keywords: Phytoplankton, Abundance, Diversity Index, Dominance Index

Abstract

The research on abundance and diversity of phytoplankton has been conducted in the coastal waters of PLTU Holtekamp, Muara Tami district, Jayapura City, Papua Province. The background of this research is environmental was changed and it caused by human activities, PLTU activities, both of derived from organic and inorganic contamination. The purpose of research was to determine the abundance and diversity of phytoplankton in these waters. This research was observation research, namely by taking samples from 3 stations. Sampling was use planktonnet, observe was use microscope, identified, counted, and analyzed plankton diversity index. Identification was carried out at the Zoology Laboratory of the Biology Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Teacher and Education Faculty, Cenderawasih University. Plankton abundance was calculated using Lackey Drop Micro Transect Counting Method and Plankton diversity was calculated using formulas Shannon-Weaner. The result shows that there were 17 genera of phytoplankton which were dominated by diatoms and dinoflagellates. The highest abundance found in the station 3 is 2655 ind/l. Diversity index (H') ranged from 1.73 to 1.90 which indicates that there is unstable ecological conditions and dominance index (C) ranging from 0.24 to 0.28 which indicating there no dominant species.

References

Amedia, I. (2013). Diatome sebagai bioindikator Air. Semarang: Universitas Diponegoro.
Apriana, R., Rusdiyanti,, S., & Purnomo, , P. (2014). Keanegaragaman jenis bakteri perairan dasar berdasarkan tipe tutupan permukaan perairan di Rawa Pening. Diponegoro Journal of Maquares, 3 (2): 119-128.
Brotowidjoyo, T. M., & E., M. (1995). Pengantar Perairan dan Budidaya Air. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Budiharjo, M., & Haryono, H. S. (2007). Pola persebaran Nitrat dan Phospat dengan Model Aquatox2.2 serta Hubungan Terhadap Eceng Gondok pada Permukaan Danau (Studi Kasus Danau Rawa Pening kabupaten Semarang). Presipitasi, 3 (2) : 58-66.
Carong, S. (2011). Struktur Komunitas Ikan di Perairan Pantai Kabupaten Mimika Provinsi Papua Indonesia. Makassar: Skripsi Jurusan Biologi Universitas Hasanuddin .
Davis, M., & D.A., C. (1991). Introduction to Enviromental Engineering Second Edition. New York: Mc-Graw-Hill, Inc.
Dojlido, J., & Best, G. (1993). Chemistry of Water Population. England: Ellis Horwood Ltd.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Erari, S., Mangimbulude, J., & Lewerissa, K. (2012). Pencemaran Organik di Perairan Pesisir Pantai Teluk Youtefa Kota Jayapura, Papua. Seminar Nasional Kimia Unesa (pp. C327-C340). Surabaya: Seminar Nasional Kimia 2012.
Fachrul, M., & H. Haeruman, S. L. (2005). Komunitas Fitoplankton sebagai Bioindikasi Kualitas Perairan teluk Jakarta. Jakarta: FMIPA.
Hamuna, B., Tanjung, H. R., Suwito, Maury, H., & Alianto. (2018). Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Paramater Fisika-Kimia di Perairan Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16 (1) : 35-43.
Hutagalung, H., D., S., & S. H., R. (1997). Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku 2. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.
Hutomo, M., & O. H. , A. (1992). Dampak Pembangkit Tenaga Listrik (Terutama Limbah Termal) Terhadap Ekosistem Akuatik. Jurnal Oseana, 17 (4) : 135-158.
Kamilah , F., Rachmadiarti, F., & Indah, K. N. (2014). Keanekaragaman Plankton Yang Toleran terhadap Kondisi Perairan Tercemar di Sumber Air Belerang, Sumber Beceng Sumenep, Madura. Jurnal Lenterabio, 3 (3) : 226-231.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup. (2014). Lampiran III Keputusan Meneteri Negera Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Jakarta: Kementerian Negera Lingkungan Hidup.
Kusumaningtyas, M., Bramawanto, R., Daulat , A., & Pranowo, W. (2014). Kualitas perairan Natuna pada Musim Transisi. Depik, 3 (1) : 10-20.
Millero, F., & M.L., S. (1991). Chemical Oseanografi. London: CRC Press.
Mulyani, R. W., & W., W. (2012). Sebaran Spasial Spesies Penyebab Harmful Algae Bloom (HAB) di Lokasi Budidaya Karang Hijau Kanal Muara Jakarta Utara pada Bulan Mei 2011. Jurnal Akuatika, 3 (1) : 28-39.
Nontji. (2008). Planton Laut. Jakarta: LIPI Press.
Nybakken, J. (1992). Niologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologis, Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Odum, E. (1996). Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada university Press.
Riyono, S. (2007). Beberapa Sifat Umum dari Klorofil Fitoplankton. Oseana, 32 (1) : 23-31.
Romimoharto, K., & Sri , J. (2009). Biologi Laut. Jakarta: Djambatan.
Sachlan, M. (1982). Planktonologi. Semarang: FPP, Universitas Diponegoro.
Sastrawijaya, A. (1991). Pencemacarn Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Silalahi, H., Manaf, M., & Alianto. (2017). Status Mutu Kualitas Air Laut Pantai Maruni Kabupaten Manokwari. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 1 (1) : 33-42.
Soedibjo, B. (2006). Struktur Komunitas Fitoplankton dan Hubungannya dengan Beberapa Parameter di Lingkungan Teluk Jakarta. Oseonologi dan Limnologi di Indonesia, 40 (3) : 65-78.
Sunarto. (2008). Karakteristik Biologi dan penaranan Plankton bagi Ekosistem Laut. Jatinangor: FPIP, Universitas Padjadjaran.
Suryani, S., Rudiyanti, & Sumartini, S. (2013). Kualitas Perairan Sungai Seketak Semarang Berdasarkan Komponsisi dan Kelimpahan Fitoplankton. Journal of Management of Aquatic Resorces, 2 (2) : 38-45.
Syafara, Z. (1996). Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Pantai Trikora, Pulau Bintan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2 (1) : 1-10.
Tarigan, M., & Edward. (2012). Kondisi Hidrologi Perairan Teluk Kao, Pulau Halmahera Maluku Utara. Ekosistem Pesisir Ternate, Tidore (pp. 19-23). Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI Jakarta.
Widiadmoko, W. (2013). Pemantauan Kualitas Air Secara Fisika dan Kimia di Perairan Teluk Hurun., Bandar Lampung. Lampung: Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL)
Wijaya, T., & Riche, H. (2011). Struktur Komunitas Fitoplankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Danau Rawa Pening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jurnal Anatomi Fisiologi Semarang, 19 (1) : 55-61.
Yuliana, Enan, M., Enang , H., & Niken, T. (2012). Hubungan antara Kelimpahan Fitoplankton dengan Parameter Fisik Kimiawi Perairan Teluk Jakarta . Jurnal Akuatik (3) 2, 169-179.