Petilasan Prabu Brawijaya V di Alas Ketonggo Srigati Ngawi

  • Dian Rahma nur Afifah Fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN Ponorogo
Keywords: Petilasan, Prabu Brawijaya V, di Alas Ketonggo Srigati Ngawi

Abstract

Alas Ketonggo Srigati Ngawi still keeps various oral works, namely oral works that are trusted by local residents and are spoken or passed down from generation to generation. And also still harboring its thickness, namely various mythical things with traditions that are deeply believed by local residents. As part of history, there is one of the literatures, namely oral literature which holds a lot of information related to past events, oral literature has become a pride and has even become the identity of each region. There are three cultural values, namely: Values ​​related to human life as social beings, values ​​related to human life as individual beings, and values ​​related to human life as God's creatures. The influence of the myth of Alas Ketonggo Srigati on society includes: forming character, belief, and nature or action in human life. Alas Ketonggo Srigati this place is a historic place because in ancient times Alas Ketonggo Srigati was the resting place for King Brawijaya V who fled from the Majapahit Kingdom because he was being attacked by the Demak Army. At that time, the Demak army was under Raden Patah's control. Not only that, King left his oversized clothes in that place. This was done before he left for Mount Lawu to meditate. Located in Brendil Hamlet, Hutan, Babadan, Paron District, Ngawi Regency.

References

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2001. Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.

Amir, Hazim. 1997. Nilai-Nilai Etis dalam Wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Alam, Muchammad Bachrul. 2016. Mitos Makam Mbah Boyopatih di Desa Medang Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan (Kajian Struktur, Fungsi, Nilai Budaya, Kepercayaan dan Pengaruh). Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBSI FBS UNESA.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ratna, Nyoman Kuta. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, Bintari Kartika. 2015. Mitos Larangan Pernikahan di Jawa Timur: Studi Komparatif pada Masyarakat Gresik dan Lamongan. Skripsi tidak diterbitkan: JBSI FBS UNESA.

Subandiyah, Heny. 2015. Pengantar Teori dan Metode Penelitian Filologi. Surabaya: Unesa University Press.

Asmani, J.M. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: Diva Press.

Ghufron, A., Budiningsih, C.A., & Hidayati. 2017. Pengembangan Pembelajaran Berbasis Nilai-Nilai Budaya Yogyakarta di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Vol. 36 (2), hal. 309-319.

Nugraheni, Marina Catur. (2014). “Analisis Sosiologi Budaya dalam Kesenian Tradisional Tradisional Tri Tunggal Muda Budaya, Dusun Gejiwan, Desa Krinjing, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang”. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo. 4(5), 71-75

Surahman, Sigit. (2016). “Determinisme Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Media Terhadap Seni Budaya Indonesia”. Jurnal Rekam, 12 (1): 31-41.

Irianto, Agus Maladi, Suharyo, dan Hermintoyo (2015). “Mengemas Kesenian Tradisional Dalam Bentuk Industri Kreatif, Studi Kasus Kesenian Tradisional” (laporan penelitian). Semarang: LPPM
Undip
Published
2020-12-31
How to Cite
Afifah, D. (2020). Petilasan Prabu Brawijaya V di Alas Ketonggo Srigati Ngawi. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 3(1), 82-90. https://doi.org/https://doi.org/10.31540/sindang.v3i1.1017