TRADISI LISAN MASYARAKAT DUSUN BATU URIP SEBAGAI PENGUAT NILAI KEARIFAN LOKAL KOTA LUBUKLINGGAU

  • Sarkowi, Ira Miyarni Sustianingsih, Yadri Irwansyah Universitas PGRI Silampari
Keywords: Oral Tradition, Batu Urip Community, Local Wisdom

Abstract

The purpose of this research is to describe and analyze oral traditions in the Batu Urip Hamlet community, Lubuklinggau City, and specifically aims to describe the position of oral traditions in strengthening local wisdom values, the oral traditions that formed Batu Urip Hamlet, and the forms of oral traditions that developed in the Batu Urip community. To reconstruct various interrelated events, this research uses historical research methods which consist of several stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. The conclusions of this research show that oral traditions in the Batu Urip community are seen as being able to strengthen local wisdom values ​​for several reasons, including: oral traditions are considered regional identity, oral traditions function as a source of local history, and oral traditions serve as conveying messages and inheritance culture. One form of oral tradition in Batu Urip Hamlet is folklore which explains the origins of Batu Urip Hamlet. Meanwhile, the types of oral traditions that developed in Batu Urip include folklore, nandai, rejung, senjang and regional songs.

References

Abdullah, Taufik. (1985). Sejarah Lokal Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.
Abdurrahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Ali, R. Moh. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LkiS.
Ardiansyah, Arif. (2016) “Pemanfaatan Tradisi Lisan Senjang Musi Banyuasin Sumatra Selatan Sebagai Identitas Kultural”. Pembahsi : Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. 6 (1) : 79–94.
Arif, Muhammad. (2011). Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: Yrama Widya.
Apriyanti, Eka dan Dienaputra, Eka D. (2015). “Pemerintahan Marga di Lubuklinggau Tahun 1855-1983”. Jurnal Patanjala. 7 (2): 233-248.
Anwar, Dessy. (2011). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abdi Tama.
Connerton, Paul. (1986). How Societies Remember. London: Cambridge University Press.
Danandjaja, James. (2013). Foklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dll. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Danandjaya, James. (1991). Folklor Indonesia Ilmu gossip, dongeng dan lain-lain, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Daliman, A. (2015). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Lubuklinggau. 2015. Data Base Kebudayaan Kota Lubuklinggau. Lubuklinggau: Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Lubuklinggau. (2016). Data Indikator Pemetaan Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau. Lubuklinggau: Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Endraswara, Suwardi. (2013). Folklor Nusantara. Yogyakarta: Ombak
Http://lubuklinggaukota.go.id/public/static/6/Geografis/diakses pada 16/7/2023
Hasanadi, N. (2018). Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 3(02), 824–847. https://doi.org/10.36424/jpsb.v3i02.4
Idris, M. (2020). Metafora Dalam Kebudayaan Islam Melayu Sumatera Selatan. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 5(2). https://doi.org/10.31851/kalpataru.v5i2.4113
Irwanto, D. (2012). Kendala dan Alternatif Penggunaan Tradisi Lisan dalam Penulisan Sejarah Lokal di Sumatera Selatan. Jurnal Forum Sosial, V(02), 123–126.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Madjid, M. Dien. Dan Johan Wahyudi. (2014). Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mulyana, Agus dan Darmiasti. (2009). Historiogarfi di Indonesia Dari Magis-Religius Hingga Strukturis. Bandung: PT. Refika Aditama.
Muslihah, N. N., Dewi, R., & Puspitasari, L. (2018). Pemertahanan Bahasa Sindang pada Masyarakat Kota Lubuklinggau. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran (KIBASP), 2(1), 106–118. https://doi.org/10.31539/kibasp.v2i1.458
Pudentia MPSS. (2020). Perwajahan dan Tantangan Tradisi Lisan. Ideas Publishing.
Muhidin, R. (2018). Penamaan Marga dan sistem Sosial Pewarisan Masyarakat Sumatera Selatan (Naming Clan and Social System of Transfer to People in South Sumatera). Jurnal Kebudayaan, 13(2), 161–175. https://doi.org/10.24832/jk.v13i2.204
Muslihah, N. N., Dewi, R., & Puspitasari, L. (2018). Pemertahanan Bahasa Sindang pada Masyarakat Kota Lubuklinggau. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran (KIBASP), 2(1), 106–118. https://doi.org/10.31539/kibasp.v2i1.458
Nurmalina, N., & Afriansyah, S. (2023). Fungsi dan Keberlangsungan Seni Senjang Masyarakat Musi Banyuasin. … : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 3798. https://rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/view/950%0Ahttps://rjfahuinib.org/index.php/khazanah/article/download/950/574
Nurhan, K. (2010). Jelajah Musi: Eksotika Sungai di Ujung Senja. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Prapanca. (2016(. Kakawin Negarakertagama, Teks dan Terjemahan (oleh Damaika, dkk.). Yogyakarta: Narasi.
Pudentia MPSS, “Tradisi Penulisan Sejarah Lokal”, dalam, Agus Mulyana & Restu Gunawan, Ed. (2007). Sejarah Lokal Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah, Bandung : Salamina Press, hlm. 81-90.
Rakhmawan, Titet F. (2018). “Bendungan Watervang: Pengaruh dan Perkembangannya Sampai Saat Ini”. Jurnal Shiddayatra. 23 (1): 65-79
Ramadhani, Vita A. (2019). Eksistensi Bendungan Watervang Sebagai Aset Sejarah dan Pariwisata di Kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan Tahun 1941 – 2018. Master Skirpsi. Universitas Muhammadiyah Palembang.
Suwandi dkk. (1996). “Cerita Prosa Rakyat Daerah Musi Rawas (Sebuah Inventarisasi)”. Laporan Penelitian. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.
Suwandi. (1996). Laporan Kegiatan Survey Investigasi Cagar Budaya dan Benda Purbakala Daerah Tingkat II Musi Rawas Tahun Anggaran 1995/1996. Lubuklinggau: Pemerintah Tk. II Kabupaten Musi Rawas.
Suwandi. (2006). Nandai Borung Poyu Beperang Lewean Mamak Raje (Cerita Rakyat Daerah Musi Rawas-Kota Lubuklinggau). Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Syah, Erric. (2018). “Kearifan Lokal Masyarakat Lubuklinggau Dalam Upacara Adat Sedekah Rami”. Jurnal Suluah, 21 (1): 30-44.
Sulistyowati. (2019). “Tradisi Lisan Yogyakarta: Narasi dan Dokumentasi”. Bakti Budaya, 2(1), 45–52.
Sudarmanto, B. A. (2020). Revitalisasi Sastra Lisan dan Pemertahanan Bahasa Daerah: Studi Kasus Sastra Lisan Rejung dan Guritan di Sumatera Selatan. JSSH (Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora), 4(2), 111. https://doi.org/10.30595/jssh.v4i2.8593
Supriatin, Y. M. (2012). Tradisi Lisan dan Identitas Bangsa: Studi Kasus Kampung Adat Sinarresmi, Sukabumi. Patanjala, 4(3).
Utomo, C. B., & Kurniawan, G. F. (2017). “Bilamana Tradisi Lisan Menjadi Media Pendidikan Ilmu Sosial di Masyarakat Gunungpati”. Harmony, 2(2), 168–184.
Vansina, Jan. (1985). Oral Tradition As History, Winconsin : The University of Winconsin Press.
Vansina, Jan. (2014). Tradisi Lisan Sebagai Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Wibowo, B. A. (2022). Eksistensi Tradisi Lisan Sebagai Sumber Sejarah Lokal. Estoria: Journal of Social Science and Humanities, 3(1), 383–397. https://doi.org/10.30998/je.v3i1.1178
Widuatie, R. E. (2020). Tradisi Lisan Sebagai Penguat Identitas Kebangsaan: Studi Terhadap Tradisi Lisan Terbentuknya Desa Di Kabupaten Jember. Jember University Press, 1(1).

Narasumber/Informan:
1. Zulhijah, Lahir di Selangit, 12 Desember 1975 (47 tahun), Alamat di Dusun Batu Urip Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau, Pekerjaan Ketua RT 02 dan tokoh pemangku adat Batu Urip (Wawancara pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 Pukul 16.30 s.d. 17.30).
2. Basir, Lahir di Batu Urip, 7 Mei 1968 (54 tahun) Alamat Jln. Kenanga II RT.02 Kelurahan Batu Urip Pekerjaan Guru PNS dan tokoh lembaga adat Batu Urip dan salah tokoh kunci dalam upacara sedekah rame di Batu Urip. (Wawancara pada hari Minggu, 3 September 2023 Pukul 16.00 s.d. 17.45).
3. Hj. Saliyam, Lahir di Batu Urip, tahun 1945 (77 tahun) Alamat Jln. Batu Urip Kelurahan Batu Urip Taba Pekerjaan Swasta/ Penari senior/ Pelatih tari tradisional dan berpengalaman sebagai penari tradisional dalam berbagai event di Lubuklinggau, Musi Rawas dan Sumatera Selatan (Wawancara pada hari Rabu, 2 November 2023, 16.30 s.d. 18.00).
Published
2024-07-15
How to Cite
Yadri Irwansyah, S. (2024). TRADISI LISAN MASYARAKAT DUSUN BATU URIP SEBAGAI PENGUAT NILAI KEARIFAN LOKAL KOTA LUBUKLINGGAU. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 6(2), 47-63. https://doi.org/https://doi.org/10.31540/sindang.v6i2.2814