Kemampuan Mengajar Pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) dalam Pelatihan Tingkat Dasar se-Kota Bengkulu melalui Model Induktif Partisipatif
Abstract
Every teacher who is trained in teaching is influenced by the experience and intensity of practicing in teaching. However, in reality there are still teachers who sometimes have been teaching for a long time, but are still poorly trained in carrying out professional teaching practices, especially in teaching BIPA. This study aims to describe the teaching ability of BIPA teachers at the basic level with a participatory inductive model. This research method uses a qualitative descriptive method. Descriptively describes the mastery and teaching abilities of BIPA teachers at the basic level, while qualitatively it describes the processes and activities of the trainees through a participatory inductive model. The results of this study, namely the mastery of understanding BIPA material by training participants before training (average 65.12) and after training (85.68) increased by 21%. Aspects that become indicators of participants' mastery in mastering BIPA material, namely methodology, teaching materials, media, lesson plans, and evaluation. The teaching ability of participants in teaching BIPA at the basic level is good (4.09). However, there are several aspects that need to be observed in the ability to teach BIPA even though it is good, such as aspects of the assessment process (3.91) and reflection and summary (3.79). This success was carried out with a participatory inductive training model by following six stages, namely fostering intimacy, identification, formulation of goals and group discussions, program preparation, training process, and assessment of the training process. The participatory inductive model that is applied will produce better teaching skills if it is presented systematically or gradually or adapted to the training material.
References
Amirin, T. M. (2001). Pokok-pokok teori sistem. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arono, A. & Arysad, S. (2020). Pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagian abstrak dan pendahuluan model induktif partisipatif pada guru SMA/SMK/MA dan dosen bahasa di Lubuk Linggau dalam peningkatan profesionalitas. Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 167-184. https://doi.org/10.31537/dedication.v4i2.365
Arono, A. (2018). “Basic teaching skills of language teachers on microteaching lessons”. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 253. 3rd Asian Education Symposium (AES 2018). Atlantis Press. https://www.atlantis-press.com/proceedings/aes-18/55917329
Badan Bahasa. (2021). ”Badan bahasa targetkan 100.000 pemelajar baru BIPA pada tahun 2024”. https://bit.ly/34UrMFX
BP-PLSP REG III. (2004). Model pelatihan pamong belajar ahli berbasis kompetensi. Jawa Tengah: Depdiknas.
Cahyati, A. A. (2014). “Pengaruh mata kuliah microteaching dan praktik pengalaman lapangan (PPL) terhadap tingkat kematangan calon guru pada mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Eliyanto, E., & Wibowo, U. B. (2013). Pengaruh jenjang pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru SMA Muhammadiyah di Kabupaten Kebumen. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1(1), 34-47. https://doi.org/10.21831/amp.v1i1.2321
Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2019). Upaya meningkatkan kompetensi guru Melalui pelatihan penelitian tindakan kelas. Abdimas Unwahas, 4(1), 14-25. http://dx.doi.org/10.31942/abd.v4i1.2690
Hertiki. (2017). Pengajaran dan pembelajaran BIPA di Perguruan Tinggi Polandia. Jurnal pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 1-5. https://doi.org/10.15294/jpbsi.v6i2.20226
Ismaniati, C. (2011). ”Pelatihan penulisan karya ilmiah bagi Kepala SMPN di Lingkungan Diknas Pendidikan Dasar se-Kabupaten Bantul”. Yogyakarta: UNY. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1583
Joni, T. R. (1979). Pengembangan kurikulum IKIP/FIP/FKG, suatu kasus pendidikan guru berdasarkan kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud.
Kamil, M. (2003). Model-Model pelatihan. Bandung: UPI.
Karyati, K. (2018). Meningkatkan pemahaman materi perkembangan peserta didik menggunakan metode partisipatif dengan grup whatsapp di STKIP PGRI Blitar. Seminar Nasional Pendidikan dan Kewarganegaraan IV. (259-265). http://seminar.umpo.ac.id/index.php/SEMNASPPKN/article/view/185/185
Laksana, Y. S., Sholih, S., & Naim, M. (2017). Pelatihan tata rias pengantin bagi wanita tuna susila dalam meningkatkan kemandirian usaha. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1), 43-54. https://doi.org/10.15294/pls.v1i1.14794
Musfah, J. (2011). Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik. Jakarta. Kencana Prenada Group.
Notoatmodjo, S. (1998). Pengembangan sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.
Nugraheni, A. S. (2015). Pengembangan program profesionalisme dosen pengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) di ASEAN. Al- Bidayah, Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7 (1), 89-102. ps://doi.org/10.14421/al-bidayah.v7i1.157
Nurjaman, F., Sudadio, S., & Faturohman, N. (2017). Implementasi pelatihan tari daerah dalam melestarikan tarian Banten di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(2), 152-160. https://doi.org/10.15294/pls.v1i2.19414
Rahmawati, S. (2015). Pengaruh pelatihan, pengalaman mengajar dan kompensasi terhadap profesionalisme guru di SMK Negeri 3 Palu. Katalogis, 3(12), 67-75. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Katalogis/article/view/6482/5169
Rakib, M., Rombe, A., & Yunus, M. (2016). Pengaruh pelatihan dan pengalaman mengajar terhadap profesionalitas guru (Studi pada guru IPS terpadu yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang pendidikan ekonomi). Jurnal Ad'ministrare" Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan Administrasi Perkantoran", 3(2), 1-148. https://doi.org/10.26858/ja.v3i2.2574
Rustiana, A. (2010). Efektivitas pelatihan bagi peningkatan kinerja karyawan. JDM (Jurnal Dinamika Manajemen), 1(2), 137-142. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/view/2469/2522
Sagala, S. (2011). Kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Setiawan, W. E. (2017). Model pembelajaran partisipatif dalam meningkatkan kemandirian perempuan sebagai kepala keluarga. Jurnal Pendidikan Non Formal dan Informal, 7(2), 1-15. https://ejournal.upi.edu/index.php/PNFI/article/view/5587/3793
Somarya, D. (2009). ”Pelatihan dan pendampingan pembuatan karya tulis ilmiah bagi guru sekolah dasar di Wilayah Priangan Barat”. Jakarta: Dikti.
Strauss, A. & Corbin, Y. (2007). Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suci, Y. T., & Jamil, A. S. (2019). Hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan keberhasilan peserta pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian. Jurnal Hexagro, 3(2), 47-55. https://doi.org/10.36423/hexagro.v3i2.279
Surti, W., & Jailani, M. (2017). Upaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode pemberian tugas dan media kartu tebak kata pada peserta didik di SDN 1 Pulau Telo Kuala Kapuas tahun ajaran 2016/2017. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 12(2), 14-27. https://doi.org/10.33084/pedagogik.v12i2.853
Widagdo, A., & Susilo, S. (2018). Pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi guru-guru SD di Kecamatan Kendal. Abdimas Unwahas, 3(1), 25-29. http://dx.doi.org/10.31942/abd.v3i1.2234
Wirartha, I. M. (2006). Pedoman penulisan usulan penelitian, skripsi dan tesis. Yogyakarta: Andi.
Yunita, W., Hati, G. M., & Hardiah, M. (2019). Pelatihan penggunaan scaffolding talk dalam pengembangan instruksi pembelajaran bahasa Inggris bagi guru PAUD inti Kota Bengkulu. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 17(2), 69-76. https://doi.org/10.33369/dr.v17i2.10091