Perjuangan Ken Arok Menjadi Raja Kerajaan Singosari Tahun 1222-1227
Abstract
One who has blue blood is identical to being a ruler. The highest satisfaction is when his desire is achieved perfectly. This has influenced Ken Arok who felt his desire should be realized as a king in the land of Java. After living in the wrong path by becoming a villain, until finally his meeting with a Brahmin whose Lohgawe made his life brighter.In writing this scientific work, the writer uses historical research methods. In historical research methods, many researchers use reference sources in the form of relevant journals and book sources that support in writing these scientific articles. The result of this discussion is that after going through the hard struggle of being a villain, being a person who was driven out of his residence, but luck continued to follow Ken Arok. His mission to become king, began by killing Tunggul Ametung with Mpu Gandring's Keris and married Ken Dedes. Subsequently defeated the Kingdom of Kediri and founded the Singosari Kingdom with the title Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabumi.
References
Alfian, S. Y. (2019). Pararaton Sebagai Sumber Sejarah : Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran di Era Digital. 2(1), 38–48.
Aman. (2011). Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Brata, Ida Bagus, D. (2020). Identitas Budaya: Berkeperibadian dalam Kebudayaan (Salah Satu Konsep Trisakti) Bung Karno disampaikan, 17 Agustus 1965). SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 2(2), 84–93.
Gottschalk, L. (2010). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kartodirdjo, S. (2014). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Kartodirdjo, S. (2017). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Nastiti, T. S. (2014). Jejak-Jejak Peradaban Hindu di Indonesia. KALPATARU, Majalah Arkeologi, 23(1), 35–49.
Prastika, O. D. (2014). Kajian Struktural Dalam Serat Pararaton : Ken Angrok. (3), 20–25.
Salindri, D. (2019). Legitimasi Kekuasaan Ken Arok Versi Pararaton Dan Negarakertagama. HUMANIORA, 1(2), 104–116.
Susilo, A. & S. (2019). PERKEMBANGAN SURULANGUN Pada Masa Onder Afdeling Rawas. Jawa Barat: Nusa Litera Inspirasi.
Susilo, A., & Sofiarini, A. (2018). Gajah Mada Sang Maha Patih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336 M - 1359 M. 1, 62–71.
Susilo, Y. I. & A. (2018). Pangeran Asir dan Kepemimpinan Rupit Rawas. Medan: Harapan Cerdas.
Suwardono. (2013). Tafsir Baru Kesejarahan Ken Angrok (Pendiri Wangsa Rajasa). Yogyakarta: Ombak.
Tjitjik, S. (2018). Kajian Estetis Relief Motif Bunga Padma Pada Candi Singasari Dalam Inspirasi Penciptaan Tata Rias dan Desain Busana Pada Perkawinan Adat Tradisional “MALANGAN.” Jurnal Imajinasi, XII(1), 47–56.
Wahyudi, A. (2014). Pesona Kearifan Jawa. Yogyakarta: DIPTA.
Zuhairy, A. M. (2020). Museum Majapahit di Tahun 2018-2019 Sebagai Sarana Pendidikan dan Rekreasi serta Tempat Bersejarah. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 2(2), 124–138.