AKTIVITAS MASYARAKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP FENOMENA ALAM ABRASI TERINTEGRASI PEMBELAJARAN FISIKA SEKOLAH
Abstract
Abrasi merupakan proses alami berupa pengikisan tanah di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut yang merusak, kadang disebut juga erosi pantai. Kerusakan pantai tersebut salah satunya dapat disebabkan oleh terganggunya keseimbangan alam wilayah pesisir. Keausan umumnya disebabkan oleh fenomena alam, tetapi banyak tindakan manusia juga berkontribusi terhadap keausan pantai. Secara sederhana, abrasi adalah pengikisan wilayah pesisir oleh gelombang dan arus yang merusak. Adapun akibat yang ditimbulkan abrasi yaitu penyusutan garis atau area pantai, kerusakan hutan mangrove, permasalahan sampah dan pergeseran mata pencaharian masyarakat sekitar. Dibalik akibat yang ditimbul, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mitigasi (upaya) pencegahan dan pengurangan resiko abrasi. Mitigasi terbagi menjadi mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, untuk mitigasi struktural contohnya yaitu penanaman hutan mangrove dan membangun pemecah gelombang dan mitigasi non-struktural menekankan pada aspek perencanaan guna lahan, insentif pemerintah, pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat, kesadaran publik. Upaya tersebut tentunya dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. Termasuk warga sekolah yang berada di pesisir pantai. Guru dapat memberikan pembelajaran mitigasi bencana abrasi dengn mengintegrasikannya kedalam materi Gelombang fisika kelas XI.
References
Aulyana, F., & Fauzi, A. (2019). Analysis of disaster response attitudes of Senior High School students as the preliminary research phase in the development of Physics e-module with coastal abrasion theme. Journal of Physics: Conference Series, 1185(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1185/1/012082
Azmanita, Y., & Fauzi, A. (2022). Pengembangan e-book fisika terintegrasi materi mitigasi bencana abrasi berbasis problem based learning berbantuan google classroom untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 8(2), 152. https://doi.org/10.24036/jppf.v8i2.116518
Budi, E., & Haryani, S. (2022). Kerusakan Pesisir Akibat Sedimentasi dan Abrasi di Pantai Karawang Coastal Damage Due to Sedimentation and Abrasion at Karawang Beach. Jurnal Grouper, 13(2), 117–125.
Carter, C. H., & E. Guy Jr., D. (1988). Coastal erosion: Processes, timing and magnitudes at the bluff toe. Marine Geology, 84(1–2), 1–17. https://doi.org/10.1016/0025-3227(88)90121-1
Ervianto, A. (2021). Analisis Dampak Abrasi Pantai Terhadap Lingkungan Sosial Di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Swara Bhumi, 1–8.
Hasanah, H. (2016). Teknik-Teknik Observasi. 8(1), 21. https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163
Hasanudin, M., & Kusmanto, E. (2018). Abrasi dan Sedimentasi Pantai di Kawasan Pesisir Kota Bengkulu. Oseanologi Dan Limnologi Di Indonesia, 3(3), 245. https://doi.org/10.14203/oldi.2018.v3i3.197
Karamma, R., Pallu, M. S., Thaha, M. A., Thaha, M. A., Maricar, F., Lopa, R. T., Hatta, M. P., Manda, S. P., Manda, S. P., Mustari, A. S., Bakri, B., Maricar, F., Puspita, A. I., &
Puspita, A. I. (2021). Penyuluhan Mitigasi Bencana pada Kawasan Sempadan Pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar. JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan Untuk Pengabdian Masyarakat, 4(2), 252–260. https://eng.unhas.ac.id/tepat/index.php/Jurnal_Tepat/article/view/215
Khaatimah, H., Pendidikan, T., & Mataram, F. I. P. I. (2017). EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR. 2(2), 76–87.
Nasir, M., & Karim, S. (2015). BAHAYA ABRASI PANTAI SURANTIH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN, SUMATERA BARAT. 4(2), 105–113.
Nott, J. F. (1990). The role of sub-aerial processes in sea cliff retreat - a south east Australian example. Zeitschrift Fur Geomorphologie, 34(1), 75–85. https://doi.org/10.1127/zfg/34/1990/75
Oktavian, H., Asmirah, & Burchanuddin, A. (2019). Tindakan Sosial Masyarakat Dalam Penanggulangan Abrasi Pantai di Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 1(2), 88–99.
Palisu, B. J., Fiqri, M. R., & Assidiq, F. M. (2022). Investigasi Bencana Abrasi Di Berbagai Wilayah Masyarakat Pesisir Di Indonesia. SENSISTEK: Riset Sains Dan …, November, 97–101. http://journal.unhas.ac.id/index.php/SENSISTEK/article/view/24264%0Ahttp://journal.unhas.ac.id/index.php/SENSISTEK/article/download/24264/9060
Prasanti, D. (2018). Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian Informasi Kesehatan. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 13–21. https://doi.org/10.30656/lontar.v6i1.645
Ramadhan, M. I. (2013). Panduan Pencegahan Bencana Abrasi Pantai. February.
Samdara, R. (2014). Perubahan Muka Air Laut di Wilayah Perairan Pantai Bengkulu Dengan Menggunakan Satelit Altimetry. Flux Jurnal Ilmiah Fisika, 11(2), 100–203.
Schwartz, M. (2005). ENCYCLOPEDIA of COASTAL SCIENCE. In Encyclopedia of Earth Sciences Series (Vol. 14).
Supriyadi, S. (2016). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan antar Pustakawan. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 2(2), 83. https://doi.org/10.14710/lenpust.v2i2.13476
Suwarsono, Supiyati, & Suwardi. (2011). ZONASI KARAKTERISTIK KECEPATAN ABRASI DAN RANCANGAN TEKNIK PENANGANAN JALAN LINTAS BARAT BENGKULU BAGIAN UTARA SEBAGAI JALUR TRANSPORTASI VITAL. 15(1), 31–38.