SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH TANAMAN BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS, L) SEBAGAI PUPUK CAIR DI DESA TONGKOK

SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH TANAMAN BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS, L) SEBAGAI PUPUK CAIR DI DESA TONGKOK

  • Endang Lovisia
  • Merti Triyanti STKIP PGRI LLG

Abstract

This community service activity is motivated by the large amount of waste from bean plants in Tongkok Village, Lahat Regency which has not been used optimally, especially as liquid fertilizer. Waste from the bean plant is disposed of, burned and not used . This causes a high volume of waste and environmental pollution. Therefore, the pkm stkip pgri lubuklinggau team tried to socialize the use of bean plant waste (phaseolus vulgaris, l) as liquid fertilizer in tongkok village. This PKM has been carried out by involving partners, namely the Tongkok village community and is enthusiastically followed. The output target to be achieved by the PKM team is to increase community values ​​and publications. In its implementation, it uses theoretical and practical methods starting from the preparation stage, providing materials and practices for making liquid fertilizer for bean plant waste

References

Abdullah, Syahrial. 2015. Kajian Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Melalui Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (Phsl) Pada Lahan Berpotensi Hasil Rendah: Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 16 (1): 30-39 ISSN 1410- 5020.
Ambarwati, Erlina dkk. 2011. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phasheolus vulgaris L.) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol.13 (2).
Cahyono, Bambang. 2013. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kacang Buncis. Yogyakarta : Kanisius.

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian. Laporan Tahunan 2018. Jakarta.

Djuariah, Diny. 2016. Budidaya Buncis. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Fajriah, A. C., G. Haryono, dan Historiawati. 2018. Respon Jumlah Tanaman per Lubang Terhadap Hasil Varietas Buncis (Phaseolus vulgaris, L.) Tipe Tegak. Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 3(2) : 36-39.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
Handayani dkk. 2015. Lahan Paska Deforestasi di Bengkulu, Sumatera. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Vol 4 (1)
Juarsah I. 2014. Pemanfaatan pupuk organik untuk pertanian organik dan lingkungan berkelanjutan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pertanian Organik Balai Penelitian Tanah. Bogor, 18-19 Juni.
Kementerian Pertanian. (2015). Kebijakan Teknis Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan. Jakarta : Kementerian Pertanian
Listiyana. R. 2016. Pemanfaatan Daun Lamtoro dan Ekstrak Tauge dengan Penambahan Urine Sapi untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Nur, dkk. 2016. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Penambahan Bioaktivator Em4 (Effective Microorganisms): Konversi Vol 5 (2): 2.
Parman, Sarjana. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L). Semarang: Laboratorium Biologi Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas FMIPA UNDIP.
Rihana, S., Y. B. S. Heddy dan M. D. Maghfoer. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) pada Berbabagai Dosis PupukKotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon. Produksi Tanaman, 1(4) : 369-377.

Sutanto, R. 2012. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius.
Sitompul, S. M dan B. Guritno. 2014. Analisis pertumbuhan tanaman. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Yuwono, Teguh. 2014. Kecepatan Dekomposisi dan kualitas Kompos Sampah Organik: Jurnal Inovasi Pertanian. Vol. 4.(2).
Published
2021-12-17

Most read articles by the same author(s)