PEMBELAJARAN ENERGI DAN DAYA LISTRIK MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Pelajaran fisika atau pelajaran IPA secara umum dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang memberi manfaat bagi siswa SMK kelompok Teknologi dan Industri. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa sangat lemah untuk mengikuti pelajaran IPA secara baik, apalagi ditunjang dengan perolehan bidang keahlian yang sering tidak sesuai dengan keinginan siswa, terutama yang mendapatkan bidang Teknik Bangunan. Oleh sebab itu, diperlukan strategi pembelajaran dengan metode dan pendekatan yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Inilah yang menjadi latar belakang pemilihan pendekatan STM dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain “The OneGroupPretest-Postest Design”. Sampel penelitian siswa kelas II TB2 SMKN 1 Curup. Untuk melihat keefektifan pendekatan pembelajaran yang dieksperimenkan, digunakan acuan ketuntasan hasil belajar, peningkatan skor (gain), serta respons siswa dan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan STM. Dari hasil skor akhir untuk tes penguasaan konsep dan sikap kepedulian terhadap lingkungan, hasil belajar siswa mencapai ketuntasan. Namun, untuk tes kreativitas, siswa belum mencapai ketuntasan belajar, juga dari hasil analisis berdasarkan skor total. Gain skor tes penguasaan konsep, kreativitas, dan sikap kepedulian cukup tinggi, dan melalui analisis uji t terhadap rata-rata skor tes penguasaan konsep, kreativitas, dan sikap kepedulian, diperoleh: semua rata-rata skor akhir lebih baik dari pada skor awal secara signifikan. Respons siswa dan guru, yang diperoleh melalui angket dan wawancara, sangat baik. Pada umumnya, terutama siswa merasa senang mengikuti proses pembelajaran Energi dan Daya Listrik melalui pendekatan STM dan berminat untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
References
Depdikbud. (1994). Kurikulum SMU. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. (2002). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R. I. tentang Pedoman Penyusunan Standar Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2002. Jakarta: Mini Jaya Abadi.
Fraenkel, JR. & N. E. Wallen (1993) How to Design and Evaluate Research in Education. USA: McGraw-Hill, Inc.
Giancoli, D.C. (1991). Physics, Principles with Applications. London: Prentice Hall International, Inc .
Hidayat, E.M. (1993). Mengenal Sains dengan pendekatan Science Technology Society. Makalah Tidak Dipublikasikan.
Munandar, S.C.U., Munandar A.S., Conny Semiawan. (1990). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia.
Nickerson, R.S. dkk. (1985). The Teaching of Thinking. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associaties Publisher.
Poedjiadi, A. (1997). Pendidikan Sains di Indonesia: Retrospeksi dan Perspektif. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Bandung. Tidak dipublikasikan.
Poedjiadi (2001a). Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat. (Makalah). Program Pascasarjana UPI, Bandung. Tidak dipublikasikan.
Poedjiadi (2002a). Konstruktivisme dan Pendekatan S-T-M (Sebuah Alternatif Pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi). (Makalah Lokakarya). FPMIPA UPI:
Bandung, (24 Juli 2002).
---------- (2002b). Pendidikan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam
Pendidikan Sains. (Makalah). Seminar Sehari Peningkatan
Profesionalisme Guru Kimia di Bandung. (4 Mei 2002).
Rustaman, N.Y. (2001). Pengembangan Butir Soal Keterampilan
Proses Sains. (Makalah). Tidak dipublikasikan.
Sidi, I. D. (2001). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Radar Jaya
Offset.
Subiyanto. (1988).Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Sujana. (1986) Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Surya, Y. (1996). Olimpiade Fisika, Jakarta: Primatika Cipta Ilmu.
Jurnal Perspektif Pendidikan by https://www.ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.