Problematika Pembelajaran Matematika di SD

  • Sukasno S. STKIP PGRI Lubuklinggau
Keywords: minat, belajar matematika, problematika pembelajaran

Abstract

Belajar matematika adalah belajar konsep-konsep matematika yang abstrak. Siswa SD pada umumnya berada pada tahap berpikir konkrit yang ditandai oleh penalaran logis tentang hal-hal yang dapat dijumpai dalam dunia nyata. Di samping itu, konsep matematika yang lebih tinggi daripada yang sudah dimiliki peserta didik, tidak dapat dikomunikasikan dengan definisi, tetapi perlu memberikan kepadanya contoh-contoh yang sesuai dengan materi pelajaran. Dengan contoh konkrit yang cocok dengan konsep yang diajarkan, dimaksudkan untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika. Guru memegang peranan yang penting dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat siswa dalam belajar. Disamping faktor-faktor lain, faktor guru inilah yang sering dianggap menjadi penyebab yang paling penting mengapa ada banyak siswa merasa takut atau memiliki minat rendah terhadap matematika. Oleh sebab itu, guru harus mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam mengajar matematika sehingga siswa menjadi berminat dan tertarik pada pelajaran matematika.

References

Andriani, Melly. 2009. Perubahan Paradigma Pembelajaran Matematika. http://Dunia_Matematika/Perubahan_Paradigma_Pembelajaran_Matematika.htm. Diakses pada 27 Februari, 2010.
Matrisoni. 2009. Mitos tentang Matematika. matematikadw.wordpress.com/2009/09/22/mitos-tentang-matematika/. Diakses pada 30 April 2010.
Muhsetyo, Gatot dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sobel, Max. A dan Evan M.Maletsky. 2004. Mengajar Matematika: Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi. Jakarta: Erlangga.
Soedjadi. 1989. Matematika untuk Pendidikan Dasar 9 Tahun. Surabaya: IKIP Surabaya.
Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik. Jakarta: PT Grasindo.
Turmudi. 2008. Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Leuser Cita Pustaka.
Published
2012-12-31