KUALITAS BATU BATA CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN SERBUK KAYU

  • Yaspin Yolanda STKIP PGRI Lubuklinggau
  • Wahyu Arini STKIP PGRI Lubuklinggau
Kata Kunci: Uji Kualitas Batu bata

Abstrak

Penelitian pembuatan batu bata dan pengujian kualitas batu bata ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d.Agustus2015 berlokasi di pabrik batu bata Mesat Seni Lubuklinggau. Uji kualitas dilakukan di Laboratorium Fisika dan Balai Pengujian Konstruksi dan Bangunan Provinsi Bengkulu. Sampel penelitian tanah lempung dengan komposisi campuran kotoran kotoran sapi dan serbuk kayu 0%, 3%, dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Semakin besar persentase komposisi kotoran sapi dan serbuk kayu terhadap uji kuat tekan batu bata menurut SII-02178 dan PUBI 1982 yakni kategori kelas 25 dan baik untuk kontruksi bangunan dan lebih ringan. Sehingga batubata ini sangat cocok digunakan sebagai konstruksi bangunan. (2) Penambahan komposisi kotoran sapi dan serbuk kayu terhadap uji daya serap air rata-rata batu bata melebihi 17 persen sehingga tidak memenuhi standar mutu kualitas batu bata bata menurut Civil Engeneering Materials, 2001 yakni ASTM C 67-03. (3) Ketiga ukuran batu bata tersebut termasuk kategori bata M-6 sesuai SK SNI S–04–1989–F dengan ukuran (23x11x55)cm sehingga terjadi penyimpangan ukuran standar 2 mm tebal, 3 mm lebar dan 5 mm panjang, sehingga ketiga batu bata tersebut memiliki penyimpangan masih dalam batas toleransi dan layak untuk konstruksi bangunan. (4) Penambahan komposisi kotoran sapi dan serbuk kayu terhadap uji kadar garamkurang dari 50 persen. Berdasarkan uji kadar garam menurut Yayasan Dana Normalisasi Indonesia NI–10, 1978maka seluruh batu bata campuran kotoran sapi dan serbuk kayu ataupun tanpa campuran sama sekali tidak membahayakan, karena kadar garamnya kurang dari 50% menutupi permukaan bata seperti lapisan tipis berwarna putih akibat pengkristalan garam-garam yang mudah larut.

Referensi

Abdi, R. 2012. Uji Kuat Tekan Batako dengan Penambahan Serbuk Kayu Bawang dan Kayu Durian Serta Implementasinya Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMPN.1. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Amriani, F. 2012. Daya Serap Air Batu Bata dengan Campuran Abu Sekam Padi, Abu Sekam Padi dengan Abu Ampas Tebu, Abu Ampas Tebu dengan Sekam Padi dan Implementasinya pada Pembelajaran Fisika.Bengkulu : Universitas Bengkulu
Asmarni. 2013. Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Biogas, Bandung: Universitas Padjajaran
Fahri, A. 2010. Jurnal Teknologi Pembuatan Biogas dari Kotoran Sapi yang menjelaskan komposisi biogas pada kotoran sapi dengan sisa pertanian. Riau : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
Maulana arifin, dkk. 2011. Kajian Biogas Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik di Pesantren Saung Balong Al-Barokah. Bandung: Journal of Mechatronic, Electrical Power, and Vehicular Technology. Vol. 02. No.02. pp 73-78
Moch. Tri Rochadi et al (2007). Kualitas Bata Merah Dari Pemanfaatan Tanah Bantaran Sungai Banjir Kanal Timur. dalam jurnal Wahana Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 April 2007 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang.
Miftakhul Huda et al. (2012) Pengaruh Temperatur Pembakaran Dan Penambahan Abu Terhadap Kualitas Batu Bata.Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012. Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang.
Muhammad. Dwi Nugroho. et.al.(2014). Pemanfaatan Kotoran Sapi Untuk Material Konstruksi Dalam Upaya Pemecahan Masalah Sosial Serta Peningkatan Taraf Ekonomi. Jurnal Sosioteknologi Volume 13, Nomor 2Agustus 2014. Politeknik Negeri Bandung.
Normalisasi Indonesia (NI-10).1978. Bata Merah sebagai bahan bangunan, edisi ke-2. Bandung : Departemen Pekerjaan Umum.
Oscar. F (2008). Analisa Sifat Fisis Dan Mekanis Batu Bata Berdasarkan Sumber Lokasi Dan Posisi Batu Bata Dalam Proses Pembakaran. Jurnal Rekayasa Teknik sipil Universitas Andalas.
Paryati, N. 2006.Kualitas Batako dengan Penambahan Kotoran Sapi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Sri Handayani. Kualitas batu bata Merah dengan Penambahan Serbuk Gergaji. dalam Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan Nomor 1 Vol 12 Januari 2010 Universitas Negeri Semarang.
Standar Industri Indonesia, 1987. Mutu dan Cara Uji bata Merah Pejal. Departemen Perindustrian: Jakarta
Wikanta. 2013. Pengolahan Limbah serbuk kayu menjadi papan panel. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Yolanda, Y (2014). “Kualitas Batu Bata Campuran Kotoran Sap serta implementasinya pada pembelajaran fisika tentang tekanan dengan pendekatan model pembelajaran CTL siswa SMP N.1 Lubuklinggau”. Tesis Tidak diterbitkan.Bengkulu. Universitas Bengkulu.
Yolanda. Y (2015). Pembuatan Batu Bata dengan Campuran Kotoran Sapi Sebagai Bahan Life Skill Bagi Mahasiswa Pendidikan Fisika Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Prosiding seminar pendidikan nasional ISBN 978602-95793-6-9. Universitas PGRI Palembang.
Diterbitkan
2015-06-30