Revitalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Permainan Rakyat Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musirawas Utara
Abstract
Pengabdian pada masyarakat dengan judul “Revitalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter melalui Permainan Rakyat pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Karang Dapo Kabupaten Musirawas Utara” ini bertujuan untuk merevitalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui permainan rakyat. Target dan sasaran kegiatan adalah siswa Sekolah Dasar Negeri 2 di Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara yang berjumlah 68 orang. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, simulasi, dan praktik. Materi yang disampaikan tentang Nilai Pendidikan Karakter, Permainan Rakyat, dan Praktik Bermain Permainan Rakyat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam permainan Congklak adalah kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab, dan menghargai prestasi. Dalam permainan Bola Bekel ditemukan kesabaran, terampil, cekatan, keseimbangan otak dan berpikir kritis. Dalam permainan karet ditemukan sikap sportif, kebersamaan, kesederhanaan, kejujuran, kepemimpinan, tanggung jawab, berlapang dada dan disipin. Dan dalam permainan Egrang Batok Kelapa ditemukan nilai kerja keras.
References
Dewi, R., Muslihah, N. N., Astuti, T., & Effendi, M. S. (2023). Pembentukan Karakter Kedisiplinan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Mambang Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas Melalui Permainan Rakyat. JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada Masyarakat, 5(2), 303-319.
Hati, L., Muslihah, N. N., & Lazuardi. D. R. (2022). Analisis Nilai Pendidikan Karakter dalam Permainan Rakyat Sebagai Salah Satu Folklor Sebagian Lisan pada Anak Usia SD di Kelurahan Watas Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 Kota Lubuklinggau. Linggau Jurnal Language Education and Literature, 2(1), 16-24.
Kemdiknas. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kasus Perundungan Paling Banyak Terjadi pada Siswa SD, https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/25/112503471/data-kpai-kasus-perundungan-paling-banyak-terjadi-pada-siswa-sd?page=all.
Mangun, F. A., Budiningsih, M., & Sugianto, A. (2017). Model latihan smash pada cabang olahraga bulutangkis untuk atlet ganda. Gladi: Jurnal Ilmu Keolahragaan, 8(2), 78-89.
Mulyani. (2016). Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Diva Pers.
Nurkhotimah, I. (2020). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meminimalisir Kenakalan Siswa SD di Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon. Permata: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 19-31.
Perdina, S., Safrina, R., & Sumadi, T. (2019). Peningkatan Kemampuan Sosial melalui Bermain Kartu Estafet pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 440-447.
Peraturan Presiden (Perpres) No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Ramadhani, A. (2018, November). Identifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam permainan anak tradisional. In Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga (SENALOG) (Vol. 1, No. 1).
Suyadi. (2015). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yuliawan, D., & Firdaus, M. (2018). Bulutangkis Sebagai Salah Satu Wadah Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Anak. Journal MOTION, 2(9), 122-130.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter Konsepsinya dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Kharisma Putra Utama.
Jurnal Pengabdian Masyarakat by http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPM is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.