Aliran Idealisme, Pragmatisme dan Eksistensialisme dalam Pendidikan Kontemporer

  • Hasnah Hasnah Universitas Jambi
  • Rayandra Asyhar Universitas Jambi
  • Asrial Asrial Universitas Jambi
  • Syaiful Syaiful Universitas Jambi

Abstract

Pendidikan merupakan proses sadar yang bertujuan mengembangkan potensi manusia secara utuh, baik intelektual, moral, maupun spiritual. Dalam praktiknya, setiap sistem pendidikan tidak dapat dipisahkan dari dasar filsafat yang melandasinya. Filsafat berperan menentukan arah, nilai, dan makna pendidikan, sehingga pemahaman terhadap berbagai aliran filsafat menjadi penting bagi pendidik dan pembuat kebijakan. Tulisan ini menelaah tiga aliran utama filsafat pendidikan yang memiliki pengaruh besar, yaitu Idealisme, Pragmatisme, dan Eksistensialisme, serta implikasinya terhadap dunia pendidikan modern. Idealisme menempatkan ide, nilai moral, dan spiritualitas sebagai realitas tertinggi. Pendidikan dalam pandangan ini berfungsi menyempurnakan jiwa manusia melalui pembentukan akal budi dan karakter yang luhur. Sebaliknya, Pragmatisme memandang kebenaran sebagai sesuatu yang dinamis dan kontekstual, yang bergantung pada manfaatnya dalam kehidupan. Pendidikan berlandaskan pragmatisme menekankan pengalaman langsung, pembelajaran aktif, dan kemampuan memecahkan masalah nyata. Sementara itu, Eksistensialisme menekankan kebebasan, tanggung jawab pribadi, serta pengembangan diri yang autentik. Pendidikan dipandang sebagai proses membantu peserta didik menemukan makna dan arah hidupnya secara sadar dan bertanggung jawab. Ketiga aliran tersebut saling melengkapi: Idealisme memberi arah moral dan nilai spiritual, Pragmatisme mengarahkan pada kegunaan praktis dan adaptasi terhadap perubahan, sedangkan Eksistensialisme menegaskan pentingnya kebebasan dan tanggung jawab pribadi. Dalam konteks pendidikan abad ke-21, sintesis dari ketiganya sangat relevan untuk membangun manusia yang berkarakter, kreatif, reflektif, dan adaptif terhadap tantangan global. Oleh karena itu, kajian filsafat pendidikan ini menjadi landasan penting untuk mewujudkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada hasil akademik, tetapi juga pada pembentukan kepribadian yang humanis dan bermakna.

References

Brubacher, J. S. (1981). Modern Philosophies of Education (5th ed.) New York: McGraw-Hill Book Company.

Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Macmillan.

James, W. (1907). Pragmatism: A New Name for Some Old Ways of Thinking. New York: Longmans, Green and Co.

Mudyahardjo, R. (2016). Filsafat Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peirce, C. S. (1878). How to Make Our Ideas Clear. Popular Science Monthly, 12, 286–302.

Plato. (1992). The Republic (Trans. G. M. A. Grube). Indianapolis: Hackett Publishing.

Sartre, J.-P. (1956). Being and Nothingness: An Essay on Phenomenological Ontology (Trans. H. E. Barnes). New York: Philosophical Library.

Tillich, P. (1952). The Courage to Be. New Haven: Yale University Press.

Titus, H. H., Smith, M. S., & Nolan, R. T. (1984). Living Issues in Philosophy (7th ed.) Belmont, CA: Wadsworth Publishing.

Zubaedi. (2012). Filsafat Pendidikan dan Teori Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Published
2025-12-03